Ada dua belas bulan dalam setahun. Dari Januari
sampai Desember. Tapi, kalian harus tahu, dulu ada sepuluh bulan dalam setahun.
Orang Romawi lah yang menambahkan dua bulan lagi. Sehingga sekarang nama bulan
tidak sesuai lagi dengan arti yang sebenarnya.
1.
Januari
Ketika hanya ada sepuluh bulan dalam
setahun, bulan Januari tidak ada. Lalu, orang – orang Romawi merasa perlu
menambahkan bulan kesebelas. Dinamainya Januari. Itu untuk menghormati Dewa
Janus. Tapi, dikemudian hari, orang – orang Romawi berpikir lagi, bahwa
Januari seharusnya menjadi bulan pertama. Sebab, Janus adalah dewa yang sangat
penting. Ia berwujud muka dua. Yang satu menghadap ke masa depan, yang satu
lagi menengok ke masa lalu.
2.
Februari
Bulan ini juga sebenarnya tidak ada
ketika hanya ada sepuluh bulan dalam setahun. Saat orang – orang Romawi perlu
menambah bula lagi, dibuatlah bulan keduabelas, dibelakang bulan Januari. Bulan
terakhir ini dinamai Februari yang berarti menyucikan, karena
orang – orang Romawi bermaksud membersihkan diri menghadapi tahun baru. Nah,
begitu Januari dijadikan bulan pertama, otomatis Februari jadi bulan kedua.
Namanya tetap begitu meski bukan lagi bulan terakhir.
3.
Maret
Bulan Maret mengambil nama dewa
perang Romawi, yaitu Mars. Sebab, pada masa itu, pada awal musim semi,
orang – orang Romawi hendak berperang. Mereka memberi nama bulan itu Martius,
untuk menghormati sang dewa perang. Berabad – abad lamanya Maret merupakan awal
tahun, sampai kemudian digeser oleh Januari dan Februari.
4.
April
Nama April barasal dari kata Aprilis,
yang dalam bahasa Latin berarti membuka. Dinamakan demikian karena pada
bulan itu biasanya terjadi banyak perubahan di belahan bumi bagian utara. Es
dan salju terakhir lenyap. Rumput mulai menghijau. Tunas, pohon, belukar, dan
bunga – bungaan mulai terbuka. Binatang – binatang kecil mulai bangun dan
berkeliaran. Burung – burung bernyanyi lagi dan mambuat sarang.
5.
Mei
Konon, nama bulan Mei berasal dari
kata Maia, yakni nama dewi musim semi dan dewi pertumbuhan orang – orang
Romawi kuno. Namun, ada yang berbeda pendapat. Menurut mereka, Mei
adalah kependekan dari kata majors yang dalam bahasa Latin berarti orang
dewasa. Sebab, mereka menduga bahwa bangsa Romawi menganggap bulan ini
sebagai bulan suci bagi orang – orang dewasa.
6.
Juni
Seperti halnya bulan Mei, banyak
orang menduga bahwa nama Juni berasal dari kata Juniores yang dalam
bahasa Latin berarti muda – mudi. Mereka berpendapat bahwa orang Romawi
menganggap bulan ini sebagai bulan suci bagi kaum remaja. Namun banyak juga
orang yang mengatakan bahwa nama Juni diambil dari nama dewi pernikahan orang
Romawi kuno, Junos.
7.
Juli
Ketika masih ada sepuluh bulan dalam
setahun, Juli adalah bulan kelima. Makanya orang Romawi memberinya nama Quintilis
yang berrati kelima. Sekarang, bulan ini menjadi bulan ketujuh. Namun
orang Romawi telah mengubah namanya menjadi Julius. Itu untuk
menghormati kaisar mereka yang berkuasa
pada waktu itu, yaitu Julius Caesar.
8.
Agustus
Mulanya, bulan ini dinamai Sextilis,
yang artinya keenam. Sebab, ketika Maret menjadi bulan pertama, Agustus
memang bulan keenam. Kalau kemudian namanya berubah menjadi Agustus, itu
berasal dari nama kaisar Romawi yang berkuasa pada waktu itu. Kalian tahu, Agustus
adalah keponakan Julius Caesar yang terbunuh. Agustus menggantikannya menjadi
kaisar. Tentu ia ingin namanya dikenang seperti pamannya. Maka, ia pun minta
namanya diabadikan menjadi nama bulan.
9.
September
Nama September berasal dari kata Septem.
Kalian tahu, artinya apa? Ketujuh! Ya, pada waktu Maret masih manjadi bulan
pertama, September adalah bulan ketujuh. Setelah Januari yang dijadikan bulan
pertama, September bergeser menjadi bulan kesembilan. Tapi, uniknya, namanya
tetap September, sampai sekarang. Beberapa kaisar Romawi pernah mencoba
menggantinya, nmaun tidak ada yang berhasil.
10.
Oktober
Sejarah nama Oktober sama dengan
September. Nama itu berasal dari kata Latin Octo yang artinya delapan.
Sebab, sewaktu Maret masih menjadi bulan pertama, Oktober adalah bulan kedelapan.sekarang
Oktober sudah menjadi bulan kesepuluh, tapi namanya tetap saja Oktober.
Beberapa kaisar Romawi pernah mencoba menggantinya dengan nama mereka sendiri
agar dikenang. Tapi orang – orang lebih suka menyebutnya dengan nama tetap,
Oktober.
11.
Nopember
Begitu juga dengan bulan ini. Nama
Nopember berasal dari kata novem yang berarti Sembilan. Jelas
karena sewaktu Marret manjadi bulan pertama, Nopember adalah bulan kesembilan.
Sekarang orang – orang tetap mengenal nama Nopember, meskipun bulan ini sudah
menjadi bulan kesebelas. Raja Romawi, Tiberius, lahir pada bulan itu. Rakyatnya
mengusulkan agar namanya dipakai untuk menggantikan nama bulan Nopember. Tapi,
justru Tiberius yang menolak.
12.
Desember
Desember juga, lho. Namanya tidak sesuai
lagi dengan arti sebenarnya. Dulu, ketika awal tahunnya bulan Maret, Desember
adalah bulan kesepuluh. Makanya namanya diambilkan dari kata Latin decem
yang berarti sepuluh. Sekarang, setelah menjadi bulan keduabelas,
namanya tetap saja Desember. Tidak cocok, kan?
Sumber: Majalah Gemilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran aku tunggu... :)