Selasa, 26 Maret 2013

Legenda Wayang Batu


Pada zaman dulu kala, ketika para dewa dan dewi harus menangani urusan  kematian, ada suatu kerajaan kecil di lereng gunung wayang di jawa barat. Raja, yang dinamai Sang Prabu, adalah seorang  yang bijaksana . Dia mempunyai seorang putri, yang biasa dipanggil Teja Nirmala, yang terkenal kecantikannya tetapi dia tidaklah dinikahi. Suatu hari Sang Prabu menyusun pikirannya untuk mengatasi perihal tersebut  dengan suatu adu kekuatan.

Setelah itu, Pangeran Blambangan, yang dinamai Raden Begawan yang telah memenangkan kompetisi tersebut. Sungguh sial, peri yang jahat, Puteri Segara jatuh cinta kepada Raden Begawan dan menggunakan kekuatan gaib/ daya sihir untuk membuat dia tak sadar dan ia melupakan perkawinannya. Ketika Sang Prabu  sedang mencari, Raden Begawan melihatnya dan segera menyadari bahwa ia telah dipikat oleh peri yang jahat. Peri yang jahat tidak bisa menerima ini, maka dia membunuh Raden Begawan. Ketika puteri Teja Nirmala mendengar ini, dia sangat sedih. Maka seorang peri manis mengajaknya ke kahyangan .

Konon kabarnya bahwa pada malam sinar bulan tertentu, seseorang dapat mendengar suara musik mengudara dari puncak gunung itu. Hal itu menunjukkan bahwa Sang Prabu dan putri nya belum jumpa satu sama lain hingga dinihari. Saat itu adalah waktu untuk mereka berpisah dan untuk bertemu lagi pada malam sinar bulan lain.

Asal Mula Nama - Nama Bulan


Ada dua belas bulan dalam setahun. Dari Januari sampai Desember. Tapi, kalian harus tahu, dulu ada sepuluh bulan dalam setahun. Orang Romawi lah yang menambahkan dua bulan lagi. Sehingga sekarang nama bulan tidak sesuai lagi dengan arti yang sebenarnya.

1.             Januari
Ketika hanya ada sepuluh bulan dalam setahun, bulan Januari tidak ada. Lalu, orang – orang Romawi merasa perlu menambahkan bulan kesebelas. Dinamainya Januari. Itu untuk menghormati Dewa Janus. Tapi, dikemudian hari, orang – orang Romawi berpikir lagi, bahwa Januari seharusnya menjadi bulan pertama. Sebab, Janus adalah dewa yang sangat penting. Ia berwujud muka dua. Yang satu menghadap ke masa depan, yang satu lagi menengok ke masa lalu.

2.             Februari
Bulan ini juga sebenarnya tidak ada ketika hanya ada sepuluh bulan dalam setahun. Saat orang – orang Romawi perlu menambah bula lagi, dibuatlah bulan keduabelas, dibelakang bulan Januari. Bulan terakhir ini dinamai Februari yang berarti menyucikan, karena orang – orang Romawi bermaksud membersihkan diri menghadapi tahun baru. Nah, begitu Januari dijadikan bulan pertama, otomatis Februari jadi bulan kedua. Namanya tetap begitu meski bukan lagi bulan terakhir.

3.             Maret
Bulan Maret mengambil nama dewa perang Romawi, yaitu Mars. Sebab, pada masa itu, pada awal musim semi, orang – orang Romawi hendak berperang. Mereka memberi nama bulan itu Martius, untuk menghormati sang dewa perang. Berabad – abad lamanya Maret merupakan awal tahun, sampai kemudian digeser oleh Januari dan Februari.

4.             April
Nama April barasal dari kata Aprilis, yang dalam bahasa Latin berarti membuka. Dinamakan demikian karena pada bulan itu biasanya terjadi banyak perubahan di belahan bumi bagian utara. Es dan salju terakhir lenyap. Rumput mulai menghijau. Tunas, pohon, belukar, dan bunga – bungaan mulai terbuka. Binatang – binatang kecil mulai bangun dan berkeliaran. Burung – burung bernyanyi lagi dan mambuat sarang.

5.             Mei
Konon, nama bulan Mei berasal dari kata Maia, yakni nama dewi musim semi dan dewi pertumbuhan orang – orang Romawi kuno. Namun, ada yang berbeda pendapat. Menurut mereka, Mei adalah kependekan dari kata majors yang dalam bahasa Latin berarti orang dewasa. Sebab, mereka menduga bahwa bangsa Romawi menganggap bulan ini sebagai bulan suci bagi orang – orang dewasa.

6.             Juni
Seperti halnya bulan Mei, banyak orang menduga bahwa nama Juni berasal dari kata Juniores yang dalam bahasa Latin berarti muda – mudi. Mereka berpendapat bahwa orang Romawi menganggap bulan ini sebagai bulan suci bagi kaum remaja. Namun banyak juga orang yang mengatakan bahwa nama Juni diambil dari nama dewi pernikahan orang Romawi kuno, Junos.

7.             Juli
Ketika masih ada sepuluh bulan dalam setahun, Juli adalah bulan kelima. Makanya orang Romawi memberinya nama Quintilis yang berrati kelima. Sekarang, bulan ini menjadi bulan ketujuh. Namun orang Romawi telah mengubah namanya menjadi Julius. Itu untuk menghormati kaisar mereka yang  berkuasa pada waktu itu, yaitu Julius Caesar.

8.             Agustus
Mulanya, bulan ini dinamai Sextilis, yang artinya keenam. Sebab, ketika Maret menjadi bulan pertama, Agustus memang bulan keenam. Kalau kemudian namanya berubah menjadi Agustus, itu berasal dari nama kaisar Romawi yang berkuasa pada waktu itu. Kalian tahu, Agustus adalah keponakan Julius Caesar yang terbunuh. Agustus menggantikannya menjadi kaisar. Tentu ia ingin namanya dikenang seperti pamannya. Maka, ia pun minta namanya diabadikan menjadi nama bulan.

9.             September
Nama September berasal dari kata Septem. Kalian tahu, artinya apa? Ketujuh! Ya, pada waktu Maret masih manjadi bulan pertama, September adalah bulan ketujuh. Setelah Januari yang dijadikan bulan pertama, September bergeser menjadi bulan kesembilan. Tapi, uniknya, namanya tetap September, sampai sekarang. Beberapa kaisar Romawi pernah mencoba menggantinya, nmaun tidak ada yang berhasil.

10.         Oktober
Sejarah nama Oktober sama dengan September. Nama itu berasal dari kata Latin Octo yang artinya delapan. Sebab, sewaktu Maret masih menjadi bulan pertama, Oktober adalah bulan kedelapan.sekarang Oktober sudah menjadi bulan kesepuluh, tapi namanya tetap saja Oktober. Beberapa kaisar Romawi pernah mencoba menggantinya dengan nama mereka sendiri agar dikenang. Tapi orang – orang lebih suka menyebutnya dengan nama tetap, Oktober.

11.         Nopember
Begitu juga dengan bulan ini. Nama Nopember berasal dari kata novem yang berarti Sembilan. Jelas karena sewaktu Marret manjadi bulan pertama, Nopember adalah bulan kesembilan. Sekarang orang – orang tetap mengenal nama Nopember, meskipun bulan ini sudah menjadi bulan kesebelas. Raja Romawi, Tiberius, lahir pada bulan itu. Rakyatnya mengusulkan agar namanya dipakai untuk menggantikan nama bulan Nopember. Tapi, justru Tiberius yang menolak.

12.         Desember
Desember juga, lho. Namanya tidak sesuai lagi dengan arti sebenarnya. Dulu, ketika awal tahunnya bulan Maret, Desember adalah bulan kesepuluh. Makanya namanya diambilkan dari kata Latin decem yang berarti sepuluh. Sekarang, setelah menjadi bulan keduabelas, namanya tetap saja Desember. Tidak cocok, kan?

Sumber: Majalah Gemilang

Rabu, 13 Maret 2013

Lirik Lagu Maudy Ayunda-Perahu Kertas


Perahu kertas ku kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata – kata yang sedikit gila
Tapi ini adanya

Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaib hidup ini
Mencari – cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri

Hidupkan lagi mimpi – mimpi
(Cita – cita) Cinta – cinta
Yang lama ku pendam sendiri
Berdua ku bisa percaya

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Uuuuhhh… Ooohhh…

Tiada lagi yang mampu berdiri
Halangi rasaku, cintaku padamu

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Oh bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Lirik Lagu JKT48-Oogoe Diamond (Teriakan Berlian) [New Version]


Ku mengejar bis yang mulai berjalan
Ku ingin ungkapkan kepada dirimu
Kabut dalam hatiku telah menghilang
Dan hal yang penting bagiku pun terlihat

Walaupun jawabannya begitu mudah tuk terucap
Tetapi entah mengapa diriku melewatkannya
Untukku menjadi diri sendiri
Ku harus jujur pada perasaanku

Ku suka, dirimu ku suka
Ku berlari sekuat tenaga
Ku suka, selalu ku suka
Ku teriak sebisa suaraku

Ku suka, dirimu ku suka
Walau susah untukku bernafas
Tak akan ku sembunyikan
Oogoe Daiyamondo

Saat ku sadari sesuatu menghilang
Hati ini pun resah tidak tertahankan
Sekarang juga yang bisa ku lakukan
Merubah perasaan ke dalam kata – kata

Mengapa sedari tadi aku hanya menatap langit
Mataku berkaca – kaca berlinang tak bisa berhenti
Di tempat kita tinggal di dunia ini
Di penuhi cinta pada seseorang

Ku yakin, oh ku yakin
Kan bisa lepas dirimu lagi
Ku yakin, oh ku yakin
Akhirnya kita bisa bertemu

Ku yakin, oh ku yakin
Ku akan bahagiakan dirimu
Ku ingin kau mendengarkan
Oogoe Daiyamondo

Jika jika kamu ragu takkan bisa memulai apapun
Ungkapkan perasaanmu
Jujurlah dari sekarang juga
Jika kau bersuara, cahaya kan bersinar

Ku suka, dirimu ku suka
Ku berlari sekuat tenaga
Ku suka, selalu ku suka
Ku teriak sebisa suaraku

Ku suka, dirimu ku suka
Sampaikan rasa sayangku ini
Ku suka, selalu ku suka
Ku teriakkan di tengah angin

Ku suka, dirimu ku suka
Walau susah untukku bernafas
Tak akan ku sembunyikan
Oogoe Daiyamondo

Katakan mari dengan berani
Jika kau diam kan tetap sama
Janganlah kau merasa malu
“Suka” itu kata paling hebat
“Suka” itu kata paling hebat
“Suka” itu kata paling hebat
Ungkapkan perasaanmu
Jujurlah dari sekarang juga

Lirik Lagu Gamaliel & Audrey-Berserah


Kapankah pelangi datang?
Setelah redanya hujan
Begitupun gelap malam
Takkan tetap, takkan diam
Akan pergi digantikan pagi

Ada tangis lalu ada tawa
Ada manis dibalik kecewa
Begitulah biasanya
Habis duka, dating suka
Terimalah dengan hati yang rela

Berserah, pasrahkan semua (pasrahkan semua)
Pada Yang Kuasa
Beri yang terbaik sepenuh jiwa
Berserah bukan berarti menyerah
Tapi tak henti percaya
Bahwa kita memang pantas bahagia

Bahagia pasti bersama kita
Bila jalani hidup cinta
Member dengan rela
Terima dengan suka
Setia, sabar, dan percaya

Berserah, pasrahkan semua (pasrahkan semua)
Pada Yang Kuasa
Beri yang terbaik sepenuh jiwa

Berserah, pasrahkan semua (pasrahkan semua)
Pada Yang Kuasa
Beri yang terbaik sepenuh jiwa
Berserah bukan berarti menyerah
Tapi tak henti percaya
Bahwa kita memang pantas bahagia

Kapankah pelangi datang?
Setelah redanya hujan…